Yoga kemaren ga bisa dibilang my happiest moment of all my yoga class. Guru yogaku kemaren orangnya enak kalo ngajar, care, sabar. Tapi 1 hal yang kadang ganggu, gerakan/gaya yoganya terkadang ekstrim.
Beberapa minggu lalu kita pernah diajarin gerakan yg di badan 'sakit' buat yg ga biasa. Tau kan gerakan narik tangan dr belakang? Jadi tangan kiri di punggung atas badan kita telapak tangan ngadep keluar, trus tangan kanan diangkat ke samping telinga, and then kaitkan ke tangan kiri? Nah. Bagi yg ga biasa, that's hurt.
Hari senen kemaren, baruu aja kemaren, dia ngajarin gerakan yg lebih ekstrim lagi dan menurutku, itu gerakan yg harusnya didampingi guru langsung, one on one. Dia ngajarin headstand. Bukan 'hand' ya, tapi 'HEAD'. Jadi kita disuruh berdiri bertumpu kepala, dan tangan kalo ga salah di samping telinga, tapi kedua kaki diangkat (tekuk) dan kemudian satu kaki dipoint ke atas. That was crazy. Yang aku pikirin cuma, gmn kalo ada yg kebablasen trus lehernya keplintir? Sapa yg mau tanggung jawab? Dan smua disuruh nyoba, tanpa one on one didampingi guru.
Me for sure wouldn't take that risk. Jadi me the one who love yoga at the first place started to realize that this yoga can be ɑ little more extreme that i thought before. So, kita harus bisa milih-milih ya mana gerakan yang bagus buat badan kita, mana yang terlalu kelewat batas. Akhirnya aku memilih untuk duduk calpus ajah, duduk bertumpu tumit kening di matras tarik badan sejauh mungkin ke belakang dan tangan ditarik ke depan. That's much more comfortable :).
So that's my story, happy yoga :).
Sent from My BlackBerry ♥
Beberapa minggu lalu kita pernah diajarin gerakan yg di badan 'sakit' buat yg ga biasa. Tau kan gerakan narik tangan dr belakang? Jadi tangan kiri di punggung atas badan kita telapak tangan ngadep keluar, trus tangan kanan diangkat ke samping telinga, and then kaitkan ke tangan kiri? Nah. Bagi yg ga biasa, that's hurt.
Hari senen kemaren, baruu aja kemaren, dia ngajarin gerakan yg lebih ekstrim lagi dan menurutku, itu gerakan yg harusnya didampingi guru langsung, one on one. Dia ngajarin headstand. Bukan 'hand' ya, tapi 'HEAD'. Jadi kita disuruh berdiri bertumpu kepala, dan tangan kalo ga salah di samping telinga, tapi kedua kaki diangkat (tekuk) dan kemudian satu kaki dipoint ke atas. That was crazy. Yang aku pikirin cuma, gmn kalo ada yg kebablasen trus lehernya keplintir? Sapa yg mau tanggung jawab? Dan smua disuruh nyoba, tanpa one on one didampingi guru.
Me for sure wouldn't take that risk. Jadi me the one who love yoga at the first place started to realize that this yoga can be ɑ little more extreme that i thought before. So, kita harus bisa milih-milih ya mana gerakan yang bagus buat badan kita, mana yang terlalu kelewat batas. Akhirnya aku memilih untuk duduk calpus ajah, duduk bertumpu tumit kening di matras tarik badan sejauh mungkin ke belakang dan tangan ditarik ke depan. That's much more comfortable :).
So that's my story, happy yoga :).
Sent from My BlackBerry ♥
Comments